Kamis, 15 Januari 2015

Dreams Tour us



Jalan Jalan Murah bersama Dreams Tours us
 


        Aku Sisca (baju pink). Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara jurusan public relation 2013. Aku dan 9 orang temanku yang terdiri dari Ryan Giovani, Wilton Antonius, Angey, Keke, Dian Mardiah, Bella, Sugeng, Ria, Yanto, dan saya sendirI, Octavianti Fransisca terbentuk dalam kelompok Technopreneurship. Technopreneruship adalah mata kuliah semester 3 yang mewajibkan kami untuk mendirikan sebuah usaha atau enterpeneur berbasis teknologi.

Awalnya kami bingung untuk menentukan usaha apa yang akan kami buat dan presentasikan kepada dosen penguji kami. Brain storming telah kami lakukan sejak kami bertemu, mulai dari ide mendirikan cemilan, jasa foto, dan lain-lain. 

Salah satu teman kami, Wilton menyarankan untuk membentuk sebuah jasa tour and travel dimana keunikan dari jasa yang kami miliki adalah adanya ONE DAY TRIP . 

One Day Trip??? Awalnya kami bingung dan heran karena menurut kami hal ini sudah mainstream. Kemudian Wilton menjelaskan bahwa one day trip ini sangat diminati oleh masyarakat karena sangat fleksibel bagi mereka yang memiliki kesibukan bekerja atau bekerja sebagai rumah tangga. Selain itu, biaya One Day Trip yang berkisaran antara 100 hingga 200 ribu rupiah ini sangat terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Tak hanya itu, one day trip juga diminati bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi namun memiliki keinginan berpergian jauh. Contohnya, Mahasiswa perantauan yang menempuh pendidikan di kampus kami banyak yang berasal dari Kalimantan, Papua, Bogor, Medan, dan lain-lain sebagainya. Otomatis, di hari libur para mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama teman-teman karena sudah jauh dari keluarga. 

Oleh karena itu, mahasiswa yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, tetapi ingin berlibur bersama teman-teman bisa memakai jasa tour kami. Kelompok ku berpikir sejenak dan mulai mengeluarkan argumen-argumen pribadi. 

Di sore itu, kami semua setuju untuk membentuk sebuah jasa tour yang kami namakan DREAMS TOUR.  

DREAMS TOURS adalah satu-satunya kelompok technopreneurship yang bisa terbilang unik karena kami menjual jasa dan kenyamanan dalam perjalanan. 

Minggu, 16 November 2014 adalah hari indah yang tak mungkin aku lupakan. Aku bersama dengan kelompok ku dan para peserta tour yang ikut ada sekitar 12 orang. Diantaranya berusia 16- 40 tahun. 

So, Dreams TOURS bukan hanya jalan jalan murah untuk kalangan mahasiswa dan remaja tetapi juga bagi bapak-bapak. Kunjungan wisata yang disediakan DREAMS TOURS juga beragam dan menyesuaikan dengan hasrat dari para peserta tour. 

Pada perjalanan pertama kami berkunjung ke kawah putih, cibaduyut, dan kartika sari untuk membeli oleh-oleh keluarga. Jadi, tempat kunjungan cocok bagi para remaja yang ingin berfoto di kawah putih atau bahkan ibu-ibu atau bapak-bapak yang ingin berwisata belanja di Cibaduyut dan Kartika Sari. 


Technopreneurship ini mengajarkan kami arti jalan-jalan murah bersama DREAMS TOURS dan kekompakkan kami dengan menjadi tour gaet dalam sebuah perjalanan tour.
 

Senin, 12 Januari 2015

YUK Nonton Film Merry Riana

https://www.youtube.com/watch?v=NMYYdxte8R0



12 Januari 2015. 

Saya sudah mengagumi Miss Merry Riana sejak saya melihatnya dalam tayangan televisi dan secara tak sengaja mendengar renungan Merry Riana Show di radio Sonora. Suara Miss Merry yang saya dengar di radio pagi hari itu begitu tegas, jelas, dan tepat membuat saya yang awalnya mengantuk menjadi terpana dan terpaku akan suaranya.

Selain itu, saya juga melihat tayangan Miss Merry di Solusi Life di stasiun tv O’chanel. Kesaksian hidup Miss Merry Riana dan pengalaman yang dialaminya adala semua campur tangan Tuhan. Mulai dari sit kesaksian-kesaksian yang saya lihat di televisi membuat saya yakin dan percaya bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita itu semua adalah rancangan Tuhan.
Bagi sebagian manusia, berhadapan dengan kesulitan ekonomi adalah suatu musibah dan malapetaka. Banyak diantara mereka yang memilih untuk melakukan pekerjaan yang tidak halal, mencuri, bahkan bunuh diri. Namun, apa yang buruk di mata manusia belum tentu buruk di mata Tuhan. Saya percaya bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup Miss Merry Riana sudah dirancang Tuhan sebelum dunia dijadikan.
Sejak kecil, saya memiliki kesulitan ekonomi dalam keluarga tetapi tidak sampai saya dihadapkan pada situasi harus berjuang di negeri orang dan membiayai kuliah saya. Bersyukur, sekarang saya adalah mahasiswi Public Relation di Universitas Multimedia Nusantara. Saya mulai menganggumi lebih dalam Miss Riana setelah tahu bahwa kakak kelas saya, Ivander merupakan salah satu Merry Riana Campus Ambasador. Awalnya, saya mengira Merry Riana Campus Ambasador adalah ajang kecantikan. Namun, ternyata saya salah besar. Justru melalui Merry Riana Campus Ambasador Miss Merry dan Mr. Alva ingin memotivasi pemuda Indonesia dan membangkitkan semangat generasi muda untuk bisa memotivasi sesamanya.
Motivasi Miss Merry Riana dituangkan dalam buku-bukunya. Salah satu buku yang saya baca adalah A gft From A Friend. Salah satu hal menarik dalam buku tersebut adalah disertai dengan perumpamaan-perumpaan sehingga mudah dipahami oleh pembacanya.
Tak hanya itu, saya speechles sejak tahu bahwa Merry Riana akan difilmkan. Pemerannya adalah Chelsea Islan dan Dion Wiyoko, yang merupakan slaah satu aktor faforit saya. Selain itu, saya tambah antusias karena film Merry Riana mengambil lokasi kampus saya sebagai salah satu lokasi shooting film Merry Riana.
Begitu tahu ada nonton bareng bersama Miss Merry Riana di GALA PREMIER tanggal 22 Desember 2014 di Plaza Senayan, secara spontan saya menghubungi contact person yang tersedia dan langsung memesan 2 tiket.
Tiket tersebut saya pesan untuk teman terdekat saya bernama Stevanus. Namun, pada tanggal 22 Desember 2014, Stevanus berhalangan hadir ke Gala Premier tersebut karena pekerjaannya di kantor. Akhirnya saya tidak jadi pergi pada malam itu dan siap siap menunggu untuk tanggal 24 Desember 2014 untuk menonton filmnya di Bioskop terdekat.
  Uwwhh, tak aku sangka akhirnya pada tanggal 28 Desember 2014 aku bisa menonton Merry Riana bersama keluargaku. Film ini bukan hanya menyuguhkan kisah cinta perjalanan Alva dan Merry, tetapi juga film bagaimana sebuah keluarga bertahan dalam kondisi ekonomi yang terpuruk di Indonesia pada tahun 1998.
Linangan air mata ku berterbaran di sekitar wajahku begitu melihat adegan dimana Merry Riana berusaha mencari pekerjaan sebagai penjual dana sosial di Singapur dan berusaha mendapatkan gaji pertamanya yang akan diserahkan kepada Alva.
Kisah Merry Riana layak dijadikan sebagai film yang menginspirasi karena setiap dialog dan adegan yang dimainkan oleh para aktor dan aktrisnya mampu menghanyutkan air mata penontonnya.
Kamulah mimpiku, mimpiku, mimpikuu.. cintaku cintaku cintakuu..
Salah satu bait lirik lagu dari soundtrack film ini dinyanyikan oleh Marcel dan Andien. Lagu ini juga menambah emosi dari adegan yang ada sehingga menambah power dari film Merry Riana.
See How Much I love You. Melalui film ini, saya sebagai mahasiswi yang berusia 20 tahun selalu  berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan karena apabila kita dekat dan berserah pada Tuhan, maka Tuhan tidak akan memberikan pasangan hidup yang asal-asalan. Tetapi pasangan hidup yang bisa saling menopang dalam keluarga yang berlandaskan kasih dan kebahagiaan.
Yuk, tunggu apalagi segera nonton Merry Riana di bioskop kesayangan anda dan jangan sampai kisah inspiratif ini kalian lewatkan. Bermimpilah dan Serahkanlah segala rencanamu pada Tuhan, dan Ia akan bekerja. Amin
-       Sekian-